MY GALERY

Santai menikmati semilir angin pantai

MY GALERY

Pengalungan tanda peserta KPD oleh Waka Kwarnas

MY GALERY

Si "kecil" narsis di depan Kampus

MY GALERY

Panjang lamunan si "bujang" yang sedang galau

MY GALERY

GALAU TINGKAT DEWA

MY GALERY

SI KECIL BERPOSE

Rabu, 30 April 2014

NAVIGASI PANTAI


1. Definisi-definisi
2. Menentukan jarak suatu benda dari kapal
3. Menentukan tempat/posisi dengan baringan benda bumi

Download materinya; klik di sini dan lanjutannya di sini

Menghitung laju dan jauh


Cara perhitungan ini tidak ada pengaruh arus dan angin. Maka Jauh atau jarak yang harus ditempuh oleh kapal dalam suatu haluan tertentu dan kecepatan adalah jauh yang ditempuh oleh kapal dalam waktu 1 jam.
Ada beberapa rumus yang sederhana seperti dibawah ini :
1. Jika ingin menghitung jauh yang telah ditempuh kapal dalam waktu tertentu ialah dengan rumus =  W x K
                            60
2. Jika menghitung lamanya waktu untuk menempuh suatu jarak tertentu ialah dengan rumus =  D x 60 
                  K
3. Jika menghitung kecepatan kapal untuk menempuh waktu tertentu ialah dengan rumus  =  D x 60 
                  W
    Keterangan :    W  : Waktu dalam menit
                           K   : Kecepatan dalam detik lintang (busur)
                           D   : Jauh dalam detik lintang (busur)

Contoh Soal.

Soal 1.
a. Kapal berlayar dengan Kecepatan 13,5 knots, kemudian telah berlayar  45 menit. Berapa jauh kapal melayarinya?
Penyelesaian :
Kecepatan kapal 13,5 knots  = 13,5 mil / jam = 13,5’
                                                                       60
Dalam 45 menit kapal berlayar
W x K    = 45  x  13,5’    = 607,5’   = 10,12 mil
  60             60                   60
b.  Kapal berlayar dengan kecepatan 9 mil/jam, kemudian kapal telah berlayar 7 jam 50 menit. Berapa jauh kapal melayarinya?
Penyelesaian :
Dalam 7 jam kapal berlayar = 7  x  9 mil = 63    mil
Dalam 50 menit 50 x 9’   = 450’ =   7,5 mil
                          60           60

Soal 2.
1. Jauh yang harus ditempuh 3,7 mil. Kecepatan kapal 9 knots. Berapa waktu yang diperlukan untuk menempuh 3.7 mil?
Penyelesaian :
Jauh yang sudah ditempuh kapal = 3,7 x 60”  (D)
Kecepatan kapal  = 9 knots = 9 mil/jam   = (9 x 60”)
Jadi waktu untuk menempuh  jauh 3,7 mil = D x 60’   = (3,7 x 60”) x 60’
                                                                     K                (9 x 60”)
= 3,7 x 60’  = 222’ =  25 menit
        9             9

2. Jauh yang harus ditempuh 119 mil. Kecepatan kapal 13,7 knots. Berapakah waktu untuk menempuh jauh tersebut?
Penyelesaian :
Jauh yang sudah ditempuh kapal  = 119 x 60” (D)
Kecepatan kapal                         =  13,7 knots  = 13,7 mil/jam
=  (13,7 x 60”)
Jadi waktu untuk menempuh jauh 119 mil = D x 60  = (119 x 60”) x 60’ 
                                                                     K            (13,7 x 60”)
= 119 x 60’ = 7140’=  521 ‘ = 8 jam 4 menit
        13,7        13,7

Soal 3.
Umpama dalam 50 menit kapal harus menempuh jarak 9,7 mil = 9,7 x 60 = 582 detik lintang (582”), maka setiap 1 menit kapal menempuh 582” : 50 = 11,7”. Jadi jumlah detik lintang yang harus ditempuh dalam 1 menit sama dengan jumlah mil yang harus ditempuh dalam 1 jam. Dalam hal tersebut diatas, maka kapal harus berlayar 11,7 mil/jam untuk mencapai tujuan tepat dalam waktunya.
1. Jauh yang harus ditempuh sebuah kapal misalnya 15 mil, kemudian waktu yang diperlukan 1 jam 10 menit. Berapakah kecepatan kapal yang harus digunakan?
Penyelesaian :
Waktu yang diperlukan 1 jam 10 menit     =  70 menit = (70 x 60”)
Jauh yang ditempuh                                   =  15 mil (15 x 60”)
Kecepatan yang diperlukan  = D x 60 = (15 x 60”) x 60’
                                                 W           (70 x 60”)
15 x 60’ = 15 x 6  = 12,6 mil
     70            7

Selasa, 29 April 2014

APLIKASI MORSE

Ingin belajar morse jadi lebih mudah dan mengasyikkan...?
atau ingin melatih morse ke adik-adik anggota pramuka..?
atau ingin mengajarkan telegrap ke taruna yang mempelajari komunikasi..?


Klik aja disini untuk mengunduh aplikasinya..
Selamat mencoba dan mudah-mudahan cepat menguasainya...

Yang sudah download beri komennya yaa...

MENGGUNAKAN SEXTANT

Meskipun saat ini penentuan posisi dapat dilakukan dengan peralatan modern dan canggih, tetap saja seorang navogator harus mempelajari penentuan posisi dengan bantuan benda angkasa yang menggunakan Sextant. Berikut caranya

Perencanaan Trek Pelayaran



Tujuan Perkuliahan :
Agar mahasiswa memiliki kemampuan untuk membuat rencana jalannya pelayaran, baik di perairan terbuka maupun di alur pelayaran sempit dengan baik dan benar sesuai dengan prosedur.
Materi lengkap download 

PENENTUAN TEMPAT DI BUMI



1.             Maksud dan tujuan Ilmu Pelayaran.
1)      Menentukan tempat, di mana kapal berada di bumi;
2)      Mencari jalan mana kapal dapat tiba di tempat tujuan dengan aman.

2.            Bentuk bumi; putaran poros; kutub-kutub.
            Bentuk :
            Bumi berbentuk mirip sebuah bola. Bukti-bukti antara lain sebagai berikut :
1)      Jika sebuah kapal nampak mendatang, maka kita melihat pertama kali bagian-bagian kapal yang paling atas, kemudian baru lambungnya.
2)      Dari bumi kita dapat melihat sebagian dari padanya. Batas yang berbentuk lingkaran dari bagian tsb. Disebut tepi langit. Semakin tinggi kita naik, semakin luas kita dapat melihat bumi.
3)      Peta-peta laut dibuat dengan anggapan bahwa bumi berbentuk bola. Segala perhitungan didasarkan juga atas anggapan yang sama. Dengan pertolongan peta-peta dan perhitungan-perhitungan tersebut hasilnya ternyata cocok dan benar.
            Bola besar ini berputar setiap hari satu kali mengelilingi sebuah garis.
            Poros bumi = garis keliling mana bumi perputar.
Kutub-kutub = titik-tik potong dari poros bumi dengan permukaan bumi. (Kutub Utara dan Kutub Selatan.

3.            Lingkaran-lingkaran di bumi; derajat; menit.
            Di bumi kita dapat melukis dua jenis lingkaran, yaitu lingkaran besar dan lingkaran kecil
            Lingkaran besar = lingkaran yang membagi luas bumi dalam dua bagian yang sama.( titik pusatnya selalu berimpit dengan titik pusat bumi).
            Lingkaran kecil = lingkaran yang membagi luas bumi dalam dua bagian yang tidak sama besarnya.
      Semua lingkaran besar adalah sama besarnya; tetapi semua lingkaran kecil tidak sama besarnya.







Lingkaran itu biasanya dibagi dalam busur-busur yang lebih kecil dan sama besarnya.
Derajat = satu derajat (1 0 ) adalah 1 / 360 bagian dari lingkaran.
Menit   = satu menit ( 1 ‘ ) adalah 1 / 60 bagian dari satu derajat.





Katulistiwa (Equator) = lingkaran besar di bumi yang titik-tiknya terletak sama jauhnya terhadap kutub Utara dan kutub Selatan. (bidang katulistiwa terletak tegaklurus pada poros bumi).
Setengah bulatan = kedua setengah bagian permukaan bumi yang terbagi oleh katulistiwa. (setengah bulatan bumi Utara dan setengah bulatan bumi selatan).

Derajah (Meridian) = lingkaran besar di bumi yang berjalan dari kutub ke kutub.

Derajah Nol = derajah yang melalui Greenwich- (bagian kota London)
Disebut juga derajah Pertama.

Jajar  (Paralel) = lingkaran kecil di bumi yang berjalan sejajar dengan katulistiwa

materi lengkap download

TANDA-TANDA DI PETA LAUT



Di dalam peta laut Indonesia, ciri dari setiap obyek yang penting untuk diketahui yang erat hubungannya dengan  keselamatan pelayaran, digambarkan serta disimbolkan dengan berbagai bentuk gambar yang berbeda-beda.  Agar pengguna peta laut dapat mengenali arti dari setiap gambar, simbol serta singkatan-singkatan yang terdapat di dalam peta laut, maka diterbitkanlah suatu buku informasi yang lengkap memberikan arti dari semua gambar dan simbol serta singkatan-singkatan tersebut yaitu Peta Nomor 1 yang diterbitkan oleh Jawatan Hidrografi Angkatan Laut Republik Indonesia.
Berikut ini beberapa gambar, simbol serta singkatan-singkatan yang penting untuk diketahui khususnya yang berkenaan dengan tanda-tanda bahaya yang berkenaan dengan keselamatan pelayaran. klik di sini
 

Kamis, 24 April 2014

MENGENAL JENIS-JENIS PETA LAUT



Untuk maksud-maksud navigasi biasa, maka adalah lebih mudah apabila kita berhadapan dengan suatu bidang datar dibandingkan dengan suatu bidang lengkung.  Suatu bidang datar mempunyai kelebihan-kelebihan atau keuntungan-keuntungan mengingat dalam melayarkan kapal ‘di atas peta’, seorang navigator menggunakan alat-alat penggaris yang lurus, misalnya mistar, mistar jajar, segitiga-segitiga dan lain-lain untuk menarik garis-garis haluan, baringan dan lain-lain.  Oleh sebab itu maka dipindahkanlah bentuk dari permukaan bumi atau sebagian dari lengkungan permukaan bumi ke atas suatu bidang datar yang hasilnya kita sebut Map atau Peta.
Jadi peta adalah proyeksi bumi atau sebagian dari muka bumi yang digambarkan di atas bidang datar.
Pengertian map lebih menjurus pada keadaan umum, keadaan daratan dan batas-batasnya dilihat dari sudut politis, sedangkan suatu peta akan lebih mementingkan hal-hal serta keterangan-keterangan yang dibutuhkan oleh seorang navigator untuk dapat menentukan posisi, jarak, haluan serta hal-hal lain demi keselamatan atau keamanan navigasi.
Peta-peta diterbitkan menurut sifat pemakaiannya, misalnya peta untuk penerbangan (aeronautical chart), peta laut (nautical chart), peta cuaca (weather chart), peta bintang (star chart) dan lain-lain.  Untuk keperluan pelayaran di laut dipakailah peta laut.
Menurut skalanya, peta laut digolongkan menjadi 2 bagian :
1.    Skala ukuran kecil : meliputi daerah yang luas.
2.    Skala ukuran besar : meliputi daerah yang sempit.
Sedangkan menurut luas daerahnya peta laut dapat dibagai menjadi :
No.
Jenis peta laut
Pengertian
Skala
1.     
Peta ichtisar
peta-peta yang menggambarkan daerah-daerah yang luas pada skala kecil, terutama untuk memberikan variasi arus, angin dan lain-lain
1 : 3.000.000
2.     
Peta haluan / peta perantau
peta-peta dengan skala yang besar dipergunakan untuk pelayaran pada jarak jauh dari daratan
1 : 500.000 sampai dengan    1 : 1.000.000
3.     
Peta pantai
peta-peta dengan skala yang lebih besar, digunakan untuk navigasi sepanjang pantai
1 : 100.000 sampai dengan    1 : 500.000
4.     
Peta penjelas
peta-peta bagi navigasi di air pelayaran yang sulit
1 : 25.000   sampai dengan    1 : 100.000
5.     
Peta rencana
peta-peta untuk menyinggahi bandar-bandar, pelabuhan-pelabuhan
1 : 10.000   sampai dengan    1 : 25.000

Skala peta
Skala peta adalah perbandingan dari satu satuan panjang di peta terhadap panjang sebenarnya.  Untuk menyatakan skala ada beberapa cara yang dipakai dan yang paling sering dipakai adalah :
1.      Skala umum (natural scale) misalnya 1 : 80.000 artinya satu satuan panjang di peta  =  80.000 di bumi.
2.      Skala angka (numerical scale), misalnya 1 cm di peta = 10 km pada keadaan yang sebenarnya.
3.      Skala grafik (graphical scale).  Di peta sering terdapat sebuah garis yang mempunyai pembagian dalam ukuran mil, yard, kaki, kilometer, meter.  Jarak-jarak di peta ini dapat diukur dengan memakai satuan-satuan pada garis tersebut.
Syarat-syarat umum peta laut
1.      Bagian laut, harus berisi semua bahaya-bahaya yang ada, dan gambaran yang dapat dipercaya mengenai dalamnya air dan garis-garis dalam.
2.      Arah-arah dan jarak-jarak harus dinyatakan sedemikian, sehingga navigasi dapat diselenggarakan dengan seksama.
3.      Terutama angka-angka dalam harus ada serta menyatakan dalam yang terkecil di perairan-perairan.  Juga dalam-dalam yang terbesar adalah penting pula berkenaan dengan penampang dasar laut, khusus untuk memilih tempat berlabuh.  Untuk kepentingan tersebut disamping penentuan tempat kapal maka jenis tanahpun harus pula dinyatakan secukupnya.
4.      Suar-suar, pelampung-pelampung, perambuan-perambuan, garis-garis haluan dan garis-garis penuntun, tempat berlabuh harus ditulis di peta.
5.      Bagian daratan, hendaknya tidak hanya menunjukkan bentuk dan garis-garis pantai saja, tetapi harus juga dapat menyatakan apakah daratan itu rata, berbukit-bukit, curam ataupun bergunung-gunung, sedangkan batas antara susunan tersebut harus nampak dengan jelas.
6.      Titel peta harus menyatakan daerah yang digambarkan.  Di dalam titel itu disebutkan skalanya, ukuran-ukuran dengan mana dalam-dalam dan tinggi gunung ditentukan, sampai bidang mana dalam itu disurutkan dan jika perlu jarak antara bidang itu (chartdatum) dengan bidang duduk menengah (mean level), nama kapal dan tahun perpetaan.
7.      Bulan dan tahun penerbitan, atau cetakan ulang tercantum di bagian bawah dan sampai tanggal berapa peta itu terakhir diperbaiki.

Mengoreksi Peta (menggunakan BPI)
1.      Apabila ada beberapa peta yang harus dikoreksi, maka peta dengan skala yang terbesar harus didahulukan.  Dalam hal ini koreksi hanya satu akan tetapi meliputi beberapa peta dengan skala yang berbeda-beda.
2.      Dalam memasukkan tambahan-tambahan atau koreksi-koreksi pada peta-peta dengan ukuran skala besar, maka simbol-simbol serta singkatan-singkatan dari peta No. 5011 atau peta No. 1 harus digunakan.
3.      Apabila dalam mengoreksi penerangan-penerangan terlalu banyak perobahan yang harus dilakukan, maka sesuai dengan skalanya, perobahan-perobahan itu dapat dipersingkat dengan mengurangi koreksi-koreksi itu menurut aturan :
a.      tinggi di permukaan laut
b.      periode
c.       nomor dalam kelompok
d.     jarak nampak.
4.      Untuk peta-peta samudera, hanya suar yang mempunyai jarak nampak 15 mil dan yang lebih dimasukkan.  Selain dari jarak nampak, yang perlu lagi hanya warna dan sifatnya.

Katalog dari peta laut :
British Admiralty (BA) menerbitkan setiap tahun dan berisi nama, seri nomor, harga dan lain-lain dari segala macam peta laut, begitu juga daftar dari penerbitan-penerbitan navigasi yang berguna bagi pelaut.  Katalog ini merupakan suatu buku dan khusus mengenai peta laut, terdapat indeks peta dari A sampai W, yang meliputi seluruh dunia.  Indeks ini akan menunjukkan daerah-daerah dimana kita berada dan setelah itu kita menemukan daerah yang kita maksudkan (misalnya indeks K), maka pada daerah ini kita dapat melihat peta-peta mana yang kita butuhkan.

Folio dari Peta
Folio dari peta akan memberikan suatu kumpulan atau seri peta-peta yang lengkap dari suatu daerah tertentu atau suatu bagian dunia ini dengan batas-batas geografi yang tertentu. Setiap folio mempunyai nama serta seri nomornya dan selain itu terdapat pula daftar dari folio tersebut yang berisi nomor dan nama dari peta-peta yang terdapat di folio itu.  Oleh BA dunia ini dibagi dalam 100 folio dan diberi nomor dari 1 sampai dengan 100.

Muka Surutan Peta (Chart Datum).
Muka surutan peta adalah muka air sampai dimana dalam-dalamnya air disurutkan.  Dari sinilah dalam-dalamnya air diukur.  Jadi dalam air di peta tidak pernah lebih kecil dari dalam air sesungguhnya.  Maksud utama ialah supaya ketenangan pelaut tetap terjamin mengenai dalam-dalamnya air terutama di pelabuhan.
Pada peta Indonesia dalam-dalam disurutkan sampai rata-rata air yang terendah diambil tiap setengah tahun.  Dalamnya air dihitung dalam meter.
Tinggi-tinggi benda di darat dihitung dari muka air tertinggi dan dinyatakan dalam meter.  Garis dalamnya air ialah garis yang menghubungkan tempat-tempat yang dalamnya sama.

Keterangan-keterangan yang terdapat di peta laut ( umum  / detail )
Peta sebagai alat utama dalam melayarkan/menyeberangkan kapal harus dapat dikuasai oleh seorang navigator agar dalam penggunaanya tidak akan ada keragu-raguan.  Di dalam tangan seorang navigator yang baik, peta akan merupakan suatu alat yang tidak ternilai artinya, akan tetapi sebaliknya akan menyesatkan dan menyusahkan apabila tidak dapat digunakan sebagaimana mestinya karena kurangnya pengertian dan pengetahuan.
Peta yang umum dipakai oleh pelaut-pelaut Indonesia dalam penyeberangan-penyeberangan samudera  (ocean going) adalah peta-peta laut yang diterbitkan oleh “The Hydrographic Office of The Admiralty” atau yang lazim disebut peta-peta dari B.A. (British Admiralty).  Dengan alasan ini maka keterangan-keterangan yang umumnya terdapat pada suatu peta laut akan diambil dari peta B.A.
§  Nomor peta (number of the chart) :
      Ini dicetak pada sudut kanan bawah dan sudut kiri atas dari peta
§  Nama peta (Title of the chart) :
      Ini dicetak di tempat yang paling baik dan nyata dan tidak menutupi keterangan-keterangan penting maupun daerah lalulintas (route-route pelayaran utama) dari peta.
§  Tahun diadakan survey (date of survey) :
      Ini dicetak di bawah nama dari peta.
§  Tahun penerbitan (date of publication) :
      Ini dicetak di luar garis batas peta, di bagian bawah, di tengah.  Misalnya : Published at the Admiralty 30th March, 1965.
§  Tahun penerbitan baru (date of new edition) :
      Ini dicetak di sebelah kanan dari tahun penerbitan yang asli.  Apabila untuk suatu peta diadakan perubahan-perubahan/pembaruan-pembaruan secara umum, maka dikeluarkanlah suatu edisi baru dari peta ini dengan menunjukkan tahun edisi yang baru, misalnya :New edition 29th July, 1966.  dengan keluarnya peta edisi baru ini, maka koreksi-koreksi besar dan kecil (large and small corrections) pada peta yang lama, sekaligus dihilangkan.
§  Koreksi/perubahan besar (large correction) :
      Ini dicetak di sebelah kanan dari tahun penebitan.  Apabila di sebelah kanannya sudah dicetak tahun edisi yang baru, maka koreksi besar ini dicetak di bawahnya, misalnya : Large correction, 11 March 1966.
§  Koreksi kecil (small correction) :
      Koreksi-koreksi ini didapat dari Berita Pelaut (Notice to Mariner) dan di atas kapal dikoreksi sendiri oleh perwira navigasi menurut petunjuk NTM.  Tahun dan nomor dari NTM harus ditulis di peta di sebelah kiri bawah.  Misalnya : Small corrections, 1967 – 12.  Apabila koreksi ini hanya sementara, maka di bawah koreksi-koreksi kecil tadi ditulis dengan pensil “(T) dan (P)” yang artinya Temporary and Preliminary.
§  Tahun pencetakan (Date of Printing) :
      Ini dicetak di sudut sebelah kanan atas, misalnya : 246,64 yang artinya : hari yang ke 246 dari tahun 1964.
§  Ukuran dari peta (dimension of the chart) :
      Ukuran peta diberikan dalam dim (inches) yang ditunjukkan di sudut kanan bawah, di dalam tanda kurung.  Keterangan ini berguna apabila kita mencurigai adanya distorsi.
§  Skala dari peta (scale of chart) :
      Skala dari peta yang dicetak di bawah dari Nama Peta.
§  Keterangan pasang dan arus pasang (Tide and tidal stream information) :
Keterangan pasang untuk beberapa pelabuhan di suatu peta, seringkali dimasukkan juga di peta yang bersangkutan dan dicetak pada tempat yang baik di atas peta dengan tidak menutupi keterangan-keterangan ataupun lalulintas pelayaran yang utama.  Keterangan pasang biasanya berbentuk tabel, sedangkan keterangan arus pasang ada yang berbentuk tabel atau memberikan tanda seperti belah ketupat dengan abjad atau angka sebagai tanda pengenal, misalnya : atau  , ataupun dengan keterangan-keterangan atau anak panah.
§  Dalam laut dinyatakan dengan depa (fathom) dan kaki (foot), dan di bawah 11 depa selalu diberikan dalam depa dan kaki.
§  Satuan untuk dalam laut dicetak dengan huruf-huruf yang terang di bawah nama peta.  Misalnya : Sounding in Fathom.
§  Tanda-tanda dan singkatan-singkatan (Symbols and Abbreviations), yang digunakan di peta laut Inggris (B.A) ditunjukkan pada peta No. 5011.  Di peta Amerika maka tanda-tanda serta singkatan-singkatan ditunjukkan pada peta “chart No. 1”.  Di peta Indonesia, tanda-tanda dan singkatan-singkatan diartikan di peta No. 1.
§  Keterangan-ketarangan pada peta yang sudah dibatalkan tidak boleh dihapus melainkan dicoret dengan tinta (ungu) dengan rapih.
§  Keterangan-keterangan pelengkap .
Untuk dapat mengenal peta, misalnya kita akan memesan peta, maka keterangan-keterangan yang harus diberikan adalah :
1.      Nomor peta
2.      Nama peta serta skalanya
3.      Tahun penerbitan
4.      Tahun pencetakan baru, yang terakhir.
5.      Tahun koreksi besar, yang terakhir.
6.      Tanggal koreksi kecil, yang terakhir.
Pada umumnya, dalam memesan peta, seorang navigator hanya memberikan nomor peta, nama peta serta skalanya dan negara yang menerbitkannya.
§  Peta laut yang kita pesan harus baik.  Sebuah peta laut kita sebut baik apabila:
a.      Surveynya atau penyelidikan waktu membuat peta adalah modern atau dapat dianggap modern.
b.      Peruman letaknya berdekatan dan merata.
c.       Garis-garis batas dalamnya air (contour lines) harus ada dan nyata.
d.     Garis-garis pantai harus nyata, tanpa terputus-putus.
e.      Keterangan-keterangan serta tanda-tanda yang dibutuhkan seorang navigator tertera dengan nyata.
§  Mengukur jarak dan haluan.
-          Panjang dari suatu garis haluan (rhumb-line) adalah sama dengan jaraknya.  Untuk mengukur jarak ini maka kita menggunakan satuan panjang yang disebut mil laut. 
-          Satu mil laut = satu menit busur pada bujur atau katulistiwa. 
Jarak pada garis-garis haluan harus disesuaikan dengan skala lintang dimana garis haluan itu berada.  Hal ini harus benar-benar diperhatikan  pada jarak-jarak yang jauh (lebih dari 100 mil).  Pada jarak-jarak yang kurang dari 100 mil, maka dianggap cukup dengan memakai skala pada lintang menengahnya.  Kesalahan yang akan terjadi dalam hal ini sangat kecil dan dapat diabaikan.