Untuk
maksud-maksud navigasi biasa, maka adalah lebih mudah apabila kita berhadapan
dengan suatu bidang datar dibandingkan dengan suatu bidang lengkung. Suatu bidang datar mempunyai
kelebihan-kelebihan atau keuntungan-keuntungan mengingat dalam melayarkan kapal
‘di atas peta’, seorang navigator menggunakan alat-alat penggaris yang lurus,
misalnya mistar, mistar jajar, segitiga-segitiga dan lain-lain untuk menarik
garis-garis haluan, baringan dan lain-lain.
Oleh sebab itu maka dipindahkanlah bentuk dari permukaan bumi atau
sebagian dari lengkungan permukaan bumi ke atas suatu bidang datar yang
hasilnya kita sebut Map atau Peta.
Jadi
peta adalah proyeksi bumi atau sebagian dari muka bumi yang digambarkan di atas
bidang datar.
Pengertian
map lebih menjurus pada keadaan umum, keadaan daratan dan batas-batasnya
dilihat dari sudut politis, sedangkan suatu peta akan lebih mementingkan
hal-hal serta keterangan-keterangan yang dibutuhkan oleh seorang navigator
untuk dapat menentukan posisi, jarak, haluan serta hal-hal lain demi
keselamatan atau keamanan navigasi.
Peta-peta
diterbitkan menurut sifat pemakaiannya, misalnya peta untuk penerbangan (aeronautical chart), peta laut (nautical chart), peta cuaca (weather chart), peta bintang (star chart) dan lain-lain. Untuk keperluan pelayaran di laut dipakailah
peta laut.
Menurut skalanya, peta laut digolongkan menjadi 2 bagian :
1.
Skala ukuran kecil : meliputi daerah yang luas.
2.
Skala ukuran besar : meliputi daerah yang sempit.
Sedangkan menurut luas daerahnya
peta laut dapat dibagai menjadi :
No.
|
Jenis
peta laut
|
Pengertian
|
Skala
|
1.
|
Peta
ichtisar
|
peta-peta
yang menggambarkan daerah-daerah yang luas pada skala kecil, terutama untuk
memberikan variasi arus, angin dan lain-lain
|
1 :
3.000.000
|
2.
|
Peta
haluan / peta perantau
|
peta-peta
dengan skala yang besar dipergunakan untuk pelayaran pada jarak jauh dari
daratan
|
1 : 500.000 sampai dengan 1 : 1.000.000
|
3.
|
Peta
pantai
|
peta-peta
dengan skala yang lebih besar, digunakan untuk navigasi sepanjang pantai
|
1 : 100.000 sampai dengan 1 : 500.000
|
4.
|
Peta
penjelas
|
peta-peta
bagi navigasi di air pelayaran yang sulit
|
1 : 25.000
sampai dengan 1 : 100.000
|
5.
|
Peta
rencana
|
peta-peta
untuk menyinggahi bandar-bandar, pelabuhan-pelabuhan
|
1 : 10.000
sampai dengan 1 : 25.000
|
Skala peta
Skala peta adalah perbandingan dari satu satuan panjang di
peta terhadap panjang sebenarnya. Untuk
menyatakan skala ada beberapa cara yang dipakai dan yang paling sering dipakai
adalah :
1.
Skala umum (natural scale) misalnya 1 : 80.000 artinya satu satuan
panjang di peta = 80.000 di bumi.
2.
Skala angka (numerical scale), misalnya 1 cm di peta = 10 km pada
keadaan yang sebenarnya.
3.
Skala grafik (graphical scale).
Di peta sering terdapat sebuah garis yang mempunyai pembagian dalam
ukuran mil, yard, kaki, kilometer, meter.
Jarak-jarak di peta ini dapat diukur dengan memakai satuan-satuan pada
garis tersebut.
Syarat-syarat umum peta laut
1.
Bagian laut, harus berisi semua bahaya-bahaya yang ada, dan gambaran yang
dapat dipercaya mengenai dalamnya air dan garis-garis dalam.
2.
Arah-arah dan jarak-jarak harus dinyatakan sedemikian, sehingga navigasi
dapat diselenggarakan dengan seksama.
3.
Terutama angka-angka dalam harus ada serta menyatakan dalam yang terkecil
di perairan-perairan. Juga dalam-dalam
yang terbesar adalah penting pula berkenaan dengan penampang dasar laut, khusus
untuk memilih tempat berlabuh. Untuk
kepentingan tersebut disamping penentuan tempat kapal maka jenis tanahpun harus
pula dinyatakan secukupnya.
4.
Suar-suar, pelampung-pelampung, perambuan-perambuan, garis-garis haluan
dan garis-garis penuntun, tempat berlabuh harus ditulis di peta.
5.
Bagian daratan, hendaknya tidak hanya menunjukkan bentuk dan garis-garis
pantai saja, tetapi harus juga dapat menyatakan apakah daratan itu rata,
berbukit-bukit, curam ataupun bergunung-gunung, sedangkan batas antara susunan
tersebut harus nampak dengan jelas.
6.
Titel peta harus menyatakan daerah yang digambarkan. Di dalam titel itu disebutkan skalanya,
ukuran-ukuran dengan mana dalam-dalam dan tinggi gunung ditentukan, sampai
bidang mana dalam itu disurutkan dan jika perlu jarak antara bidang itu (chartdatum) dengan bidang duduk menengah
(mean level), nama kapal dan tahun
perpetaan.
7.
Bulan dan tahun penerbitan, atau cetakan ulang tercantum di bagian bawah
dan sampai tanggal berapa peta itu terakhir diperbaiki.
Mengoreksi Peta (menggunakan BPI)
1.
Apabila ada beberapa peta yang harus dikoreksi, maka peta dengan skala
yang terbesar harus didahulukan. Dalam
hal ini koreksi hanya satu akan tetapi meliputi beberapa peta dengan skala yang
berbeda-beda.
2.
Dalam memasukkan tambahan-tambahan atau koreksi-koreksi pada peta-peta
dengan ukuran skala besar, maka simbol-simbol serta singkatan-singkatan dari
peta No. 5011 atau peta No. 1 harus digunakan.
3.
Apabila dalam mengoreksi penerangan-penerangan terlalu banyak perobahan
yang harus dilakukan, maka sesuai dengan skalanya, perobahan-perobahan itu
dapat dipersingkat dengan mengurangi koreksi-koreksi itu menurut aturan :
a.
tinggi di permukaan laut
b.
periode
c.
nomor dalam kelompok
d.
jarak nampak.
4.
Untuk peta-peta samudera, hanya suar yang mempunyai jarak nampak 15 mil
dan yang lebih dimasukkan. Selain dari
jarak nampak, yang perlu lagi hanya warna dan sifatnya.
Katalog dari peta laut :
British Admiralty (BA)
menerbitkan setiap tahun dan berisi nama, seri nomor, harga dan lain-lain dari
segala macam peta laut, begitu juga daftar dari penerbitan-penerbitan navigasi
yang berguna bagi pelaut. Katalog ini
merupakan suatu buku dan khusus mengenai peta laut, terdapat indeks peta dari A
sampai W, yang meliputi seluruh dunia.
Indeks ini akan menunjukkan daerah-daerah dimana kita berada dan setelah
itu kita menemukan daerah yang kita maksudkan (misalnya indeks K), maka pada
daerah ini kita dapat melihat peta-peta mana yang kita butuhkan.
Folio dari Peta
Folio dari peta akan memberikan
suatu kumpulan atau seri peta-peta yang lengkap dari suatu daerah tertentu atau
suatu bagian dunia ini dengan batas-batas geografi yang tertentu. Setiap folio
mempunyai nama serta seri nomornya dan selain itu terdapat pula daftar dari
folio tersebut yang berisi nomor dan nama dari peta-peta yang terdapat di folio
itu. Oleh BA dunia ini dibagi dalam 100
folio dan diberi nomor dari 1 sampai dengan 100.
Muka Surutan Peta (Chart Datum).
Muka surutan peta adalah muka air
sampai dimana dalam-dalamnya air disurutkan.
Dari sinilah dalam-dalamnya air diukur.
Jadi dalam air di peta tidak pernah lebih kecil dari dalam air
sesungguhnya. Maksud utama ialah supaya
ketenangan pelaut tetap terjamin mengenai dalam-dalamnya air terutama di
pelabuhan.
Pada peta Indonesia dalam-dalam disurutkan
sampai rata-rata air yang terendah diambil tiap setengah tahun. Dalamnya air dihitung dalam meter.
Tinggi-tinggi benda di darat
dihitung dari muka air tertinggi dan dinyatakan dalam meter. Garis dalamnya air ialah garis yang
menghubungkan tempat-tempat yang dalamnya sama.
Keterangan-keterangan yang terdapat di peta laut ( umum / detail )
Peta sebagai alat utama dalam melayarkan/menyeberangkan kapal
harus dapat dikuasai oleh seorang navigator agar dalam penggunaanya tidak akan
ada keragu-raguan. Di dalam tangan
seorang navigator yang baik, peta akan merupakan suatu alat yang tidak ternilai
artinya, akan tetapi sebaliknya akan menyesatkan dan menyusahkan apabila tidak
dapat digunakan sebagaimana mestinya karena kurangnya pengertian dan
pengetahuan.
Peta yang umum dipakai oleh
pelaut-pelaut Indonesia
dalam penyeberangan-penyeberangan samudera
(ocean going) adalah peta-peta
laut yang diterbitkan oleh “The
Hydrographic Office of The Admiralty” atau yang lazim disebut peta-peta
dari B.A. (British Admiralty). Dengan alasan ini maka keterangan-keterangan
yang umumnya terdapat pada suatu peta laut akan diambil dari peta B.A.
§ Nomor peta (number of the chart) :
Ini dicetak pada
sudut kanan bawah dan sudut kiri atas dari peta
§ Nama peta (Title of the chart) :
Ini dicetak di
tempat yang paling baik dan nyata dan tidak menutupi keterangan-keterangan
penting maupun daerah lalulintas (route-route pelayaran utama) dari peta.
§ Tahun diadakan survey (date of survey) :
Ini dicetak di
bawah nama dari peta.
§ Tahun penerbitan (date of publication) :
Ini dicetak di
luar garis batas peta, di bagian bawah, di tengah. Misalnya : Published at the Admiralty 30th March, 1965.
§ Tahun penerbitan baru (date of new edition) :
Ini dicetak di
sebelah kanan dari tahun penerbitan yang asli.
Apabila untuk suatu peta diadakan
perubahan-perubahan/pembaruan-pembaruan secara umum, maka dikeluarkanlah suatu
edisi baru dari peta ini dengan menunjukkan tahun edisi yang baru, misalnya :New edition 29th July, 1966. dengan keluarnya peta edisi baru ini, maka
koreksi-koreksi besar dan kecil (large
and small corrections) pada peta yang lama, sekaligus dihilangkan.
§ Koreksi/perubahan besar (large correction) :
Ini dicetak di
sebelah kanan dari tahun penebitan.
Apabila di sebelah kanannya sudah dicetak tahun edisi yang baru, maka
koreksi besar ini dicetak di bawahnya, misalnya : Large correction, 11 March 1966.
§ Koreksi kecil (small correction) :
Koreksi-koreksi
ini didapat dari Berita Pelaut (Notice to
Mariner) dan di atas kapal dikoreksi sendiri oleh perwira navigasi menurut
petunjuk NTM. Tahun dan nomor dari NTM
harus ditulis di peta di sebelah kiri bawah.
Misalnya : Small corrections,
1967 – 12. Apabila koreksi ini hanya
sementara, maka di bawah koreksi-koreksi kecil tadi ditulis dengan pensil “(T)
dan (P)” yang artinya Temporary and
Preliminary.
§ Tahun pencetakan (Date of Printing) :
Ini dicetak di
sudut sebelah kanan atas, misalnya : 246,64 yang artinya : hari yang ke 246
dari tahun 1964.
§ Ukuran dari peta (dimension of the chart) :
Ukuran peta
diberikan dalam dim (inches) yang
ditunjukkan di sudut kanan bawah, di dalam tanda kurung. Keterangan ini berguna apabila kita
mencurigai adanya distorsi.
§ Skala dari peta (scale of chart) :
Skala dari peta
yang dicetak di bawah dari Nama Peta.
§ Keterangan pasang dan arus pasang
(Tide and tidal stream information) :
Keterangan pasang untuk beberapa pelabuhan di suatu peta, seringkali
dimasukkan juga di peta yang bersangkutan dan dicetak pada tempat yang baik di
atas peta dengan tidak menutupi keterangan-keterangan ataupun lalulintas
pelayaran yang utama. Keterangan pasang
biasanya berbentuk tabel, sedangkan keterangan arus pasang ada yang berbentuk
tabel atau memberikan tanda seperti belah ketupat dengan abjad atau angka sebagai
tanda pengenal, misalnya : atau , ataupun dengan
keterangan-keterangan atau anak panah.
§ Dalam laut dinyatakan dengan depa (fathom) dan kaki (foot), dan di bawah 11 depa selalu diberikan dalam depa dan kaki.
§ Satuan untuk dalam laut dicetak dengan
huruf-huruf yang terang di bawah nama peta.
Misalnya : Sounding in Fathom.
§ Tanda-tanda dan
singkatan-singkatan (Symbols and
Abbreviations), yang digunakan di peta laut Inggris (B.A) ditunjukkan pada peta No.
5011. Di peta Amerika maka tanda-tanda
serta singkatan-singkatan ditunjukkan pada peta “chart No. 1”. Di peta Indonesia, tanda-tanda dan
singkatan-singkatan diartikan di peta No. 1.
§ Keterangan-ketarangan pada peta
yang sudah dibatalkan tidak boleh dihapus melainkan dicoret dengan tinta (ungu) dengan rapih.
§ Keterangan-keterangan pelengkap .
Untuk dapat mengenal peta,
misalnya kita akan memesan peta, maka keterangan-keterangan yang harus
diberikan adalah :
1.
Nomor peta
2.
Nama peta serta skalanya
3.
Tahun penerbitan
4.
Tahun pencetakan baru, yang terakhir.
5.
Tahun koreksi besar, yang terakhir.
6.
Tanggal koreksi kecil, yang terakhir.
Pada umumnya, dalam memesan peta,
seorang navigator hanya memberikan nomor peta, nama peta serta skalanya
dan negara yang menerbitkannya.
§ Peta laut yang kita pesan harus
baik. Sebuah peta laut kita sebut baik apabila:
a.
Surveynya atau penyelidikan waktu membuat peta adalah modern atau dapat
dianggap modern.
b.
Peruman letaknya berdekatan dan merata.
c.
Garis-garis batas dalamnya air (contour lines) harus ada dan nyata.
d.
Garis-garis pantai harus nyata, tanpa terputus-putus.
e.
Keterangan-keterangan serta tanda-tanda yang dibutuhkan seorang navigator
tertera dengan nyata.
§
Mengukur jarak dan haluan.
-
Panjang dari suatu garis haluan (rhumb-line)
adalah sama dengan jaraknya. Untuk
mengukur jarak ini maka kita menggunakan satuan panjang yang disebut mil
laut.
-
Satu mil laut = satu menit busur pada bujur atau katulistiwa.
Jarak pada
garis-garis haluan harus disesuaikan dengan skala lintang dimana garis haluan
itu berada. Hal ini harus benar-benar
diperhatikan pada jarak-jarak yang jauh
(lebih dari 100 mil). Pada jarak-jarak
yang kurang dari 100 mil, maka dianggap cukup dengan memakai skala pada lintang
menengahnya. Kesalahan yang akan terjadi
dalam hal ini sangat kecil dan dapat diabaikan.
0 komentar:
Posting Komentar
Beri Komentar anda.!!